Ada benarnya sih, kalo hidup itu memang harus seperti air, dalam artian wujud seperti air yan gharus kita pahami. Tetapi pendapat saya bukan air yang mengalir karena arus yang membawa kita (yang walaupun ujungnya pasti ke laut / kematian), mungkin lebih tepatnya air ini harus bisi memilih tujuan mana yang paling baik diantara dua cabang sungai yang akan kita lewati, loh kok jadi ngomongin air sih???
Hidup harus punya target, hal ini baru saya sadari beberpa tahun kebelakang (agak terlambat sih), walapun sampai hari ini target yang ingin dicapai masih abu-abu, setidknya kita masih punya visi lah ya... Mungkin target yang ingin saya capai sama dengan manusia-manusia lainnya di dunia, mencapai keleluasan waktu dan financial, yang mungkin dirasakan itulah yang akan membawa kita kepada kebahagiaan. Sepertinya kita akan bahagia kalo punya apapun yang kita inginkan bisa kita miliki, bener ya? saat melihat iklan di TV atau pun koran tentang produk yang kita idam2kan, esoknya bisa langsung kita miliki. Sepertinya kita akan bahagia jika tidak harus direpotkan setiap hari dengan rutinitas kantor atau apapun itu yang menyita waktu kit auntuk melakukan hobi dan bersantai-santai. Sepertinya kita akan bahagia bisa jalan-jalan kemanapun dan kapanpun saat kita inginkan....mimpi memang indah.
Pertanyaanya sekarang, apakah memang itu target hidup kita dalam mencapai kebahagian? mungkin untuk saat ini jawabannya YA. Mimpi memang indah, tapi kenyataan tidak selalu indah, dan kenyataan kita hari ini mungkin juga adalah hasil mimpi saat masa lalu kita, yan gtanpa kita sadari sudah kita capai. Tetapi kenapa kita tidak merasa bahagia seperti waktu dulu saat kita memimpikan kehidupan saat ini yang capai??. Dulu waktu baru menikah saya mendambakan punya kendaraan pribadi sendiri, sepertinya enak ya kalo punya mobil sendiri, kemana-mana gampang dan tidak kepanasan atau kehujanan, indah banget dah ngebayanginya waktu itu. Dan hari ini impian itu pun tercapai, apakah saya bahagia? ya...kadang-kadang, kenapa? karena saya masih punya mimpi baru disaat ini yang ingin saya wujudkan di hari esok, dan itu merusak kenikmatan kebahagian saya saat ini.
Sebenarnya tulisan ini saya buat untuk self healing atas ketidakbahagiaan saya (baca:tidak bersyukur), yang mudah-mudahan bisa mengobati diri saya sendiri dan orang lain yang berkenan membacanya. Hidup mempunyai target dan mimpi adalah penting, jika kita tidak punya itu kita tidak ada bedanya dengan orang yang sudah mati. Yang membuat hidup berwarna adalah target dan mimpi itu sendiri. Tetapi berapa persen kah target dan mimpi ini harus mempengaruhi hidup kita?? apakah 100%? tentu saja tidak begitu.
Dalam keseharian, saya memiliki pacuan target agar saya bisa beranjak dari tempat tidur setiap paginya untuk memulai hari dengan penuh harapan. Setiap hari saya pupuk target itu agar berujung kenyataan yang sesuai dengan impian saya. saat ini saya memcoba membuat sebuah timeline yang berisi rencana aksi yang syarat dengan target pencapaian mimpi, dan saya pajang sebagai background di monitor komputer saya. Dengan timeline target ini juga diharapkan saya bisa konsisten pada mimpi apa yang akan saya tuju. Sampe-sampe target itu pun saya tulis di homescreen hape saya...hehehe. Namun dibalik itu semua sebenarnya ada dendam terhadap kondisi saya saat ini, ada rasa tidak bersyukur atas keaadaan sekarang, ada rasa ingin lebih dari saat ini, dan ada rasa muak dengan semua yang terjadi sekarang, dan itu menjadikan tambahan energi dari saya untuk lebih konsisten lagi pada impian dan target.
BERSAMBUNG KE POST BERIKUTNYA.....